Month: Februari 2012

KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN PENDEKATAN GENETIKA

Posted on

Kesehatan Masyarakat Dengan Pendekatan Genetika ~~~ Oleh Elvi Zuliani

Latar Belakang

Menurut berbagai penulis (mis, Baum,2002, Mc Michael,2002, Last, 2002) bahwa Masa depan kesehatan masyarakat sulit untuk diprediksi. Adanya perkembangan beberapa faktor diterminan kesehatan yang amat pesat perkembangannya , dikemukakan ada tiga determinan utama yang bisa menentukan arus utama kesehatan masyarakat yaitu: pertama globalisasi, kedua adalah perubahan lingkungan globaltermasuk didalamnya perubahan iklimyang menentukan ekosistemdan yang ketiga teknologi genomic yang bisa menjungkirbalikkan teori-teori ilmu sosial dan kesehatn termasuk kesehatan masyarakat.
Pada kesempatan ini saya akan coba mengungkapkan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat timbul maupun berkembang sejalan dengan teknologi genomic atau berpandangan genetika.

Bagi ahli kesehatan masyarakat pencapaian teknologi genetika bisa digunakan untuk mencegah penyakit dan upaya kesehatan masyarakat secara lebih terarah dan terfokus.
Segala hal yang menyangkut informasi biologi manusia semua tersimpan di bagian inti dari sel-sel kehidupan yakni substansi yang dikenal dengan nama gen. Gen menyimpanberbagai informasi tentang keturunan, potensi penyakit yang akan diderita, variasi antar manusia dan kesehatan secara umum.

Penerapan ilmu Genetika bagi Kesehatan Masyarakat
Dengan teknologi baru, kini gen manusia tela dipetakan. Tidak hanya dipetakan, namun bisa diutak atik, dimodifikasi sehingga penyakit bisa sembuh. Diperkirakan pada tahun 2015 atau 2025, pendekatan konvensional dalam bidang kesehatan akan menjadi masa lalu dan tergantikan dengan teknologi baru yang disebut pendekatan genetic.
Sebagai contoh misalnya kegiatan kesehatan masyarakat atau Public Health dalam pelaksanaannya selalu berorientasi pencegahan melalui promosi, prevensi. Namun untuk melakukan pencegahan fokus perhatiannya adalah:
a.Untuk penyakit menular, fokus perhatiannya adalah disease management
b.Program pencegahan juga seringkali diarahkan kepada pengendalian faktor resiko seperti kegemukan (obesitas), darah tinggi, resiko lingkungan dan lain-lain
c. Pencegahan yang ditujukan kepada penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi
d. Screening seperti Pap’s smear, Check up dalam kesehatn kerja dll.
Dimasa yang akan datang upaya pencegahan hal-hal tersebut akan dilakukan dengan pendekatan teknologi genetika.
Dalam perspektif sel, seluruh tubuh manusia terbangun oleh milyaran sel-sel. Sel-sel ini hidup, membelah diri, untuk meremajakan diri dan melaksanakan tugas dan fungsinya dikendalikan oleh sistem hormonal serta perintah mekanisme tubuh lainnya sesuai cetak biru (blu print) DNA yang menggambarkan jati diri seseorang seutuhnya.
Seseorang itu bersifat pemarah, tinggi atau pendek, berambut ikal, kalau tua pada umur 60 tahun akan mendapat penyakit jantung mengalami kelainnan seperti Alzaimer dal nain sebagainya, informasi ini sudah terdapat dalam genome atau DNA tersebut. Kalau tidak ada intervensi atau upaya mengubah konsep ini hampir dipastikan semua orang akan mengikuti cetak biru ini.Kecuali dalam perjalanan hidupnya bisa dilakukan upaya-upaya pencegahan baik pada lingkungannya, maupun pada genomenya. Sebagai contoh bila dalam DNA (blue print) seseorang memiliki potensi hiper-reaktif terhadap debu tertentu, maka untuk pencegahan, modifikasi genomenya atau usaha tidak kontak dengan debu tersebut. Seperti kita ketahui Public Health menitik beratkan pada pencegahan primer.
Informasi genetika tiap manusia disimpan dalam DNA yang terletak di dalam sel-sel yang membentuk tubuh manusi. DNA berfungsi sebagai instruksi kehidupan, mirip sebuah cetak biru dan merupakan dasr kehidupan manusia. DNA diteruskan dari orang tua ke anaknya, ke cucunya dan seterusnya kesegenap keturunannya. Genetika manusia juga memberikan informasi bagaiman DNA tersebut berinteraksi terhadap lingkungan, dan menyebabkan beberapa organ tidak berfungsi sebagaimana harusnya, serta dapat menimbulkan penyakit.
Telah teridentifikasi sekitar 5.000 penyakit yang dikenal telah diketahui penyebabnya yang dikaitkan dengan perubahan single-gendan hal ini sudah bisa diketahui ketika anak lahir. Seorang ahli epidemiologi kemudian bisa memetakan berdasarkan distribusi variasi.Ahli kedokteran yakin bahwa nyaris semua penyakit memiliki dasar informasi genetika. Bagaimana bereaksi terhadap bahan kimia, racun, obat-obatan dll masing-masing berbeda satu sama lain dan sebagainya meski perbedaan itu kecil sekali. Semua penyakit maupun berbagai variabel sifat yang diturunkan secara genetika diakibatkan oleh adanya hubungan antar manusia dengan lingkungan.
Penyakit yang sudah diketahui berkenaan dengan berbagai masalah genetika antara lain penyakit cystic fibrosis, hemophilia, cara bereaksi terhadap allergen, kanken payudara, penyakit kardiovaskuler, penyakit sklerotik dan kegemukan dan diduga masih banyak penyakit-penyakit lain seiring dengan teknologi genetika dan kedokteran itu sendiri akan ditemukan.Pencegahan dapat dilakukan dan dikomfirmasi dengan peta struktur genetika tersebut, bagi keturunan orang yang menderita penyakit-penyakit tersebutdapat melakukan antisipasi sejak awal sehingga merupakan tidakan pencegahan dan hal ini memungkinkan orang akan hidup lebih optimal.

Kesehatan Masyarakat Berbasis Genetika
Suatu kegiatan dapat dikatakan kegiatan kesehatan masyarakt bila memenuhi kriteria 4 hal , yaitu:
a. Pertama berorientasi kepada penduduk secara keseluruhan dalam sebuah wilayah yang menjadi area garapannya
b. Ilmu Kesehatan Masyarakat senantiasa berorientasi pada pencegahan
c. Pendekatan Kesehatan Masyarakat selalu multidisiplin dan dalam prakteknya senantiasa bersifat lintas sektor,
d. Kesehatan Masyarakat senantiasa mengikut-sertakan masyarakat dalam mencapai tujuannya (Ahmadi, 2005)

Penggunaan teknologi genomic oleh ahli kesehatan masyarakt menjadi suatu tantangan. Salah satu ciri kesehatan masyarakat adalah berorientasi pencegahan. Selain itu didalam pelaksanaannya berorientasi kepada masyarakat secara keseluruhan dalam sebuah wilayah, bersifat lintas disiplin dan mengikutsertakan komponen masyarakat. Para ahli kesehatan masyarakat harus mampu mengembangkan, menganalisa dan membantu menyebarluaskan ilmu ini sehingga akan membantu penerapan ilmu genetika ke dalam kegiatan pelaksanaan kesehatan masyarakat berbasis genetika, untuk tujuan-tujuan pencegahan.

Semoga segala hal yang dapat diterapkan demi kemajuan dan kemaslahatan penduduk khususnya masyarakat akan dapat dikembang gunakan dan Indonesia dapat mengikuti jejak negara-negara yang sudah berorientasi dengan kemaslahatan rakyatnya

Sumber Bacaan
Achmadi Umar Fahmi, 2007. Horison Baru Kesehatan Masyarakat Di Indonesia , Penerbit Rineka Cipta, Jakarta